Rabu, 25 Agustus 2010

Menjaga Ilmu

Sesungguhnya ilmu bagi manusia itu seperti air dan udara, karena air dan udara mampu menjaga adanya kehidupan bagi manusia. Demikian pula ilmu mampu menjaga akal dan agama manusia, membangun perilakunya, meninggikan pemiliknya di akhirat. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya : Allah mengangkat orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat, dan Allah terhadap apa yang kalian kerjakan adalah Maha Mengetahui ( QS. Al Mujadilah : 11 )
Ahlul ilmi yang shahih mereka adalah ahli tauhid sebagai mana firman Allah :
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِماً بِالْقِسْطِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Artinya : Allah bersaksi bahwasanya tiada ilah yang berhak disembah kecuali Dia, dan Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ( QS. Ali Imran : 18 )
Dan Allah Ta’ala juga tidak menuntut kepada nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebuah tuntutan yang melebihi sesuatu apapun kecuali ilmu, sebagaimana firmannya :
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ وَلا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْماً
Artinya : Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan. ( QS. Thaha : 114 )
Oleh karena itu, menjaga ilmu termasuk perkara yang sangat penting, disamping itu juga kebutuhan yang sama-sama dibutuhkan oleh para alim dan thalibul ilmi. Sedangkan pada hari ini kebanyakan orang disibukkan dengan membaca daripada menjaga ilmu. Kalaupun dia mampu menyelesaikan berjilid-jilid, pasti ilmu tersebut hilang entah kemana. Dan sungguh kebanyakan orang memahami ilmu yang dibacanya hanya seperempatnya saja. Oleh karenanya dia butuh waktu sampai tiga atau empat kali membacanya secara berturut-turut, sampai dia mampu untuk memahami inti dari isi kitab tersebut. Dan sekiranya dia telah menghafal ushul-nya, niscaya akan niscaya mudah baginya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya, bisa memberikan solusi, dan lebih kuat dalam mengungkapkan kandungan-kandungan yang ada didalamnya.
Alangkah indahnya apa yang dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin dalam Mandzumah-nya,
وبعدُ فالعلم بحورٌ زاخره لن يبلغ الكادح فيه آخره
لكنَّ في أصوله تسهيـلاً لنيله فاحرص تجد سبيلا
Setelah itu ilmu ibarat lautan
Panoramanya tidak ada ujungnya
Akan tetapi dalam pokok-pokoknya ada kemudahan untuk meraihnya
Maka bersemangatlah niscaya engkau mendapatkan jalan keluar

Tidak ada komentar: