Kamis, 25 Maret 2010

Ruang lingkup Pengajaran Al Quran

Setiap orang tua mempunyai tanggungjawab mengajar Al Quran kepada anak-anaknya sejak dini. Langkah semacam ini memeberikan pengaruh yang cukup besar dalam menanamkan akidah pada jiwa anak. Dengan mempelajari Al Quran secara tidak langsung anak akan mengetahui dan meyakini bahwa hanyalah Islam yang benar dan agama yang Haq, meyakini dengan mantap sepenuh hati bahwa hanya Allah lah satu-satunya Tuhan Yang Paling Berhaq untuk disembah. Hal itu karena anak sudah melihat dengan mata kepala dalil-dalil qath’I akan kebenaran ajaran Tauhid dan akalnya diajak berfikir melalui kisah-kisah ataupun kejadian-kejadian yang mengajak nya untuk berfikir dan menentukan pilihan yang tepat.
Proses pengajaran Al Quran sejak dini pada anak-anak juga diharapkan untuk menanamkan makna-makna hakiki Al Quran ke dalam jiwa dan hati mereka. Disamping itu, secara perlahan-lahan akan tumbuh dan berkembang dalam jiwa mereka untuk mencintai Al Quran, sehingga hati mereka terikat pada segala apa yang tersurat dan tersirat dalam Al Quran.
Mengajarkan Al Quran pada anak-anak menurut Imam As Suyuthi merupakan dasar pendidikan Islam yang pertama yang harus mendapat nilai prioritas utama. Karena pada usia itu masih dalam keadaan fithrah dan merupakan masa yang paling mudah untuk mendapatkan cahaya hidayah dan hikmah yang terdapat di dalam Al Quran, sebelum hawa nafsu masuk dan mulai menggerogoti dan mengarahkan kepada kemaksiatan.
Ibnu Khaldun juga menegaskan, bagi orang tua yang mengajarkan Al Quran pada anak-anaknya merupakan salah satu bentuk syiar agama sebagaimana yang pernah dilakukan oleh para ulama terdahulu. Metode ini merupakan tahap awal untuk ditindaklanjuti oleh para orang tua yang pada akhirnya anak akan merasakan nikmatnya iman yang kokoh dan akidah yang kuat berkat pemahaman dan interaksinya selama ini dengan Al Quran.

Tidak ada komentar: